MEMBENTUK
KEPRIBADIAN YANG BAIK DENGAN MEMAKSIMALKAN BERBAHASA SANTUN DI SEKOLAH
Oleh:
DEVI FITRI YANTI
NISN. 9947612293
KELOMPOK ILMIAH
REMAJA
SMA NEGERI 1
BETUNG
Jalan Penghulu Ali Basir Lingk. II Kelurahan Rimba Asam Kecamatan
Betung Kabupaten Banyuasin Kode Pos
30758 Telp. (0711) 893072
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………… i
KATA
PENGANTAR………………....……... ... ii
DAFTAR
ISI………………………..………... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang……….……. 1
1.2 Perumusan
Masalah………,. 2
1.3 Tujuan
Penulisan………….. 2
1.4 Manfaat
Penulisan…………... 3
BAB
II METODE
PENELITIAN
2.1 Tempat dan
Waktu Penelitian... 3
2.2 Alat yang
Digunakan…………. 3
2.3 Metode
Penulisan…………….. 3
BAB
III PEMBAHASAN
3.1 Kendala yang
Dihadapi Dalam Mewujudkan Visi dan Misi Tersebut... 4
3.2 Strategi
yang Harus Diterapkan oleh Sekolah Agar
Membentuk
Kepribadian yang Baik dengan Memaksimalkan
Berbahasa Santun di Sekolah ……………… 6
BAB
IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan………….. 8
4.2
Saran………………… 9
DAFTAR
PUSTAKA……………........... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dengan
semakin majunya zaman, maka berubah pula pola pikir dan perubahan budaya
masyarakat. Terutama yang disoroti adalah di kalangan remaja, semakin majunya
zaman maka berpengaruh juga ke setiap bidangnya, khususnya di bidang komunikasi
banyak melahirkan pergeseran budaya. Nilai-nilai budaya yang akan disoroti
yaitu berbahasa santun di kalangan remaja, yang dimaksudkan oleh penulis
berbahasa santun yaitu penempatan bahasa tersebut haruslah tepat yaitu melihat
dari lawan bicaranya , situasi saat kita berbicara , dan tempat dimana sedang
bicara. Di era yang serba modern ini tak jarang kita temui banyak sekali yang
masih belum memperhatikan masalah yang seharusnya harus diantisipasi sejak
dini. Peran berbagai pihak pun dibutuhkan. Pendidikan mempunyai andil penting
dalam pengembangan masalah ini, karena sekolah dianggap mampu mendidik agar
siswa-siswi mampu berbahasa santun yang dimaksudkan oleh penulis.
Di
SMA N 1 Betung , masalah ini perlu mendapat perhatian lebih. Miris, melihat
oknum-oknum yang menggunakan seragam abuabu putih atas nama SMA N 1 Betung ,
malah dengan bangganya memperlihatkan ketidaksopanan mereka di depan orang yang
seharusnya mereka segani. Dalam hal ini SMA N 1 Betung mempunyai salah satu
visi dan misi yang ingin diwujudkan dengan visi yaitu Unggul dalam Imtaq dan
Iptek berprestasi
dibidang akademik dan non akademik dan misi yaitu membentuk generasi yang berakhlakul karimah. Dengan adanya visi dan misi ini diharapkan para siswa SMA N 1 Betung mampu membantu mewujudkan visi dan misi ini. Dengan banyaknya image yang sudah terlanjur melekat pada nama SMA N 1 Betung maka masalah demi masalah perlu disoroti. Salah satu masalahnya Ketidaksopanan berbentuk ucapan(bahasa) yang dilihat sebagai seorang pelajar tidaklah pantas untuk diucapkan. Penulis tidak mengharuskan untuk menggunakan bahasa baku yang tidak biasa diucapkan. Tetapi pada saat pengucapannya, nada tinggi pada saat itu tak ditunjukkan agar lawan bicara tidak salahpaham dengan apa yang sudah dikatakan. Dalam kondisi ini , kembali lagi pendidikan sangat dibutuhkan untuk sedikit membantu peran orangtua pelajar. Khususnya sekolah adalah wadah yang diharapkan mampu melestarikan bahwa adat ketimuran yang dianut bangsa Indonesia penuh dengan kelemahlembutan , tapi malah banyaknya akulturasi menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan jati diri sebuah bangsa. Sekolah harus mendidik moral pelajar bukan hanya mendidik dengan system kurikulum.
dibidang akademik dan non akademik dan misi yaitu membentuk generasi yang berakhlakul karimah. Dengan adanya visi dan misi ini diharapkan para siswa SMA N 1 Betung mampu membantu mewujudkan visi dan misi ini. Dengan banyaknya image yang sudah terlanjur melekat pada nama SMA N 1 Betung maka masalah demi masalah perlu disoroti. Salah satu masalahnya Ketidaksopanan berbentuk ucapan(bahasa) yang dilihat sebagai seorang pelajar tidaklah pantas untuk diucapkan. Penulis tidak mengharuskan untuk menggunakan bahasa baku yang tidak biasa diucapkan. Tetapi pada saat pengucapannya, nada tinggi pada saat itu tak ditunjukkan agar lawan bicara tidak salahpaham dengan apa yang sudah dikatakan. Dalam kondisi ini , kembali lagi pendidikan sangat dibutuhkan untuk sedikit membantu peran orangtua pelajar. Khususnya sekolah adalah wadah yang diharapkan mampu melestarikan bahwa adat ketimuran yang dianut bangsa Indonesia penuh dengan kelemahlembutan , tapi malah banyaknya akulturasi menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan jati diri sebuah bangsa. Sekolah harus mendidik moral pelajar bukan hanya mendidik dengan system kurikulum.
1.2 Perumusan
Masalah
1.
Apa saja yang menjadi kendala dalam mewujudkan salah satu dari visi dan misi
tersebut ?
2.
Strategi seperti apa yang harus diterapkan oleh sekolah membentuk kepribadian
yang baik dengan memaksimalkan bahasa santun di sekolah?
1.3 Tujuan
Tujuan
dari perumusan masalah di atas
1.
Untuk mengetahui kendala dalam mewujudkan salah satu dari visi dan misi
tersebut
2.
Untuk mengetahui dan menjalankan strategi yang harus diterapkan oleh sekolah
agar membentuk kepribadian yang baik
dengan memaksimalkan bahasa santun di sekolah.
1.4 Manfaat
1.
Bagi Kepala SMA N 1 Betung, agar dapat dijadikan masukan untuk mengoptimalkan
tata tertib di sekolah .
2.
Bagi Dewan Guru, agar lebih tegas dengan peraturan yang sudah ada bagi
siswa-siswi SMA N 1 Betung.
3.
Bagi siswa-siswi, agar dapat menjadi sebuah acuan untuk berubah menjadi
kepribadian yang lebih baik.
BAB II
METODE
PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di SMA N 1 Betung dimulai dari 5 – 10 Desember 2010
2.2 Alat yang digunakan
Alat
yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis ini yaitu alat tulis, dan handphone.
2.3 Metode Penulisan
Metode
yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini yaitu observasi ke lapangan, study
pustaka dan sharing on internet.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kendala
Dalam Mewujudkan Visi dan Misi Tersebut
Setiap
sekolah pasti mempunyai visi dan misi begitu pula dengan sekolah SMA N 1
Betung, yang mempunyai salah satu visi dan misi yang ingin diwujudkan dengan
visi yaitu Unggul dalam Imtaq dan Iptek berprestasi dibidang akademik dan non
akademik dan misi yaitu membentuk generasi yang
berakhlakul karimah. Daapat kita lihat keadaan sekolah kita sekarang sangatlah
jauh dari harapan visi dan misi itu. Membentuk generasi yang berakhlakul
karimah sangat susah ,tetapi penulis mempunyai gagasan yang mungkin bisa membentuk
generasi yang berakhlakul karimah, salah satunya dengan berbahasa yang santun
di sekolah. Berbahasa didefinisikan sempit oleh sebagian orang, tapi berbahasa
yang dimaksud penulis adalah penempatan bahasa tersebut haruslah tepat
yaitu pemilihan jenis kata, melihat dari lawan bicaranya , situasi saat kita
berbicara , dan tempat dimana sedang bicara.
Bahasa santun menurut Moeliono (dalam makalah Sofyan
Sauri) berkaitan dengan tata bahasa, dan pilihan kata. Yaitu penutur bahasa
menggunakan tatabahasa yang baku dan memilih kata-kata yang sesuai dengan isi
atau pesan yang disampaikan dan sesuai pula dengan tata nilai yang berlaku di dalam
masyarakat itu. Bahasa yang tidak santun adalah bahasa yang kasar, melukai
perasaan orang, atau kosa kata yang membuat tidak enak didengar orang. Karena
itu bahasa santun berkaitan dengan perasaan dan tata nilai moral masyarakat
penggunanya.
Bahasa
ialah salah satu bahan komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Di
SMA N 1 Betung tidak mengharuskan menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
Tetapi yang diharapkan penulis yaitu cara berbicara, penempatan suatu kata dan
lawan bicara hendaknya menggunakan bahasa yang enak didengar. Oleh karena itu salah
satu visi dan misi sekolah SMA N 1 Betung itu harus segera direalisasikan.
Tetapi banyak faktor yang tidak mendukung dalam pewujudan visi dan misi
tersebut.
1.
Kurangnya pemahaman siswa-siswi SMA N 1
Betung tentang bahasa yang digunakan di sekolah.
2.
Rasa takut dan hormat yang hampir hilang
dari sebagian besar siswa-siswi SMA N 1 Betung.
3.
Peraturan tata tertib yang tidak
dipublikasikan secara jelas oleh pihak sekolah.
Dalam hal ini semua pihak yang terkait di dalam hal ini diharapkan mampu
membantu mewujudkan visi dan misi ini. Peran setiap pihak sangat dibutuhkan
dalam hal ini. Contohnya peran dari keluarga , keluarga mempunyai andil penting
dalam pembentukan kepribadian siswa-siswi sebelum dialihkan peran ke sekolah. Kepribadian
yang baik bukan hanya kepribadian yang terlihat kasat mata , tetapi juga cara
berpikir seseorang terhadap masalah itu sendiri. Dalam kondisi ini sekolah
diharapkan mampu mendidik kepribadian siswa ke arah yang lebih baik lagi. SMA N
1 Betung belum mempunyai fasilitas yang cukup seperti aula yang bisa dijadikan
tempat penyuluhan suatu masalah. Maka dari itu, penulis mengalihfungsikan aula
ke dalam ruangan kelas yang bisa dijadikan tempat sosialisai yang baik. Ruang
kelas mempunyai peran penting di dalam sekolah dalam membentuk kepribadian
siswa. Karena 70 % kegiatan siswa berada
di dalam kelas, maka kepribadian siswa kadang terbentuk dipengaruhi oleh
keadaan kelas . Yang dimaksudkan keadaan kelas yaitu orang-orang yang berada
dalam kelas, kepribadian yang dimiliki masing-masing siswa , dll.
3.2 Strategi yang
Harus Diterapkan oleh Sekolah Agar Membentuk Kepribadian yang Baik dengan
Memaksimalkan Berbahasa Santun di Sekolah
Strategi pembelajaran untuk membentuk kepribadian
tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak. Dimana bahasa santun tersebut
tidak masuk dalam kurikulum maka peran guru-siswa dibutuhkan untuk membentuk
kepribadian tersebut. Dalam kondisi ini sekolah harus memiliki strategi atau
cara agar salah satu visi dan misi SMA N 1 Betung ini dapat terwujud.
Ruangan
kelas bisa menjadi salah satu tempat untuk membentuk kepribadian siswa , ini
adalah salah satu cara yaitu mengoptimalkan ruangan kelas menjadi tempat
pembentuk kepribadian yang baik. Strategi yang harus diterapkan sebagai
berikut.
1.
Memberikan penyuluhan tentang berbahasa
santun.
2.
Membiasakan teguran bagi siswa-siswi SMA
N 1 Betung.
3.
Mempublikasikan tata tertib SMA N 1
Betung , dan memasukkan berbahasa santun dalam salah satu tata tertib sebagai
salah satu membentuk kepribadian yang baik.
4.
Semua pihak saling berkomunikasi untuk
memberi dukungan dan pembinaan dalam dalam membentuk kepribadian yang baik.
5.
Membuat peraturan kelas yang berisi
ajakan atau himbauan agar berbahasa santun.
6.
Memberikan pujian atau penghargaan siswa
yang berbahasa santun di kelas agar ada motivasi untuk membentuk kepribadian
yang baik.
7.
Mengadakan acara yang mengusung tema
kepribadian yang baik seperti pemilihan siswa-siswi terbaik.
Strategi
ini penulis berharap siswa-siwi SMA N 1 Betung mampu mengaplikasikanya dalam
kehidupan sehari-hari. Tetapi masalah ini memerlukan banyak dukungan dari pihak
sekolah. Maka dari itu pengaplikasian dari strategi ini diharapkan mampu
mewujudkan generasi yang berakhlakul karimah dengan salah satu cara yaitu
membentuk kepribadian yang baik dengan memaksimalkan berbahasa santun di
sekolah.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Adapun kendala yang dihadapi oleh
sekolah yaitu Kurangnya pemahaman siswa-siswi SMA N 1 Betung tentang bahasa
yang digunakan di sekolah,Rasa takut dan hormat yang hampir hilang dari
sebagian besar siswa-siswi SMA N 1 Betung. Dan peraturan tata tertib yang tidak
dipublikasikan secara jelas oleh pihak sekolah.
2.
Strategi yang diharapkan mampu membentuk
kepribadian yang baik dengan memaksimalkan bebahasa yang baik sebagai berikut.
a. Memberikan penyuluhan tentang
berbahasa santun.
b. Membiasakan teguran bagi siswa-siswi
SMA N 1 Betung.
c.
Mempublikasikan tata tertib SMA N 1 Betung , dan memasukkan berbahasa santun dalam
salah satu tata tertib sebagai salah satu membentuk kepribadian yang baik.
d.
Semua pihak saling berkomunikasi untuk memberi dukungan dan pembinaan dalam dalam membentuk kepribadian yang baik.
e. Membuat peraturan kelas yang berisi
ajakan atau himbauan agar berbahasa santun.
f.
Memberikan pujian atau penghargaan siswa yang berbahasa santun di kelas agar
ada motivasi untuk membentuk kepribadian yang baik.
g.
Mengadakan acara yang mengusung tema kepribadian yang baik seperti pemilihan
siswa-siswi terbaik.
4.2 Saran
1.
Bagi Kepala SMA N 1 Betung sebaiknya lebih mengoptimalkn peraturan yang sudah
ada dan merevisi peraturan agar terciptanya keadaan yang kondusif.
2.
Bagi Dewan Guru SMA N 1 Betung diharapkan lebih mempertegas dan member hukuman
yang konkret terhadap penlaggaran yang dilakukan oleh siswa-siswi SMA N 1
Betung.
3.
Bagi Siswa-siswi SMA N 1 Betung diharapkan mematuhi peraturan yang sudah ada
dan membangun kesadaran tentang pentingnya bersosialisasi secara baik yang
hampir hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 2000. Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hasnun, Anwar.
2004. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya
tulis. Yogyakarta: Absolut.
Sauri, Sofyan.2008. Pengembangan Strategi Pendidikan Berbahasa
Santun di Sekolah.:Tidak diterbitkan.
Tarigan, Henry
Guntur.1994.Menulis sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa.Jakarta:
Angkasa Bandung.
Sumber-sumber lain :
Makalah-makalah karya penulis